Bersabar di dalam Kesesakan

Our Impact / 16 February 2018

Kalangan Sendiri

Bersabar di dalam Kesesakan

Lusiana Official Writer
4674

Pernahkah Anda melihat sebuah keluarga yang mengalami disfungsional keluarga, di mana para suami yang seharusnya menjadi kepala keluarga tidak menjalankan fungsinya dengan tepat? Atau mungkin Anda sendiri sedang merasakan gejala-gejala tersebut? Kondisi yang demikian tentu sangat mengganggu bukan? Bahkan, banyak juga yang pada akhirnya harus pasrah menerima ‘takdir’, lalu terbiasa dengan kondisi seperti itu. Alih-alih mengaku ‘pasrah’, namun hal tersebut sebenarnya adalah rasa malas. Lalu, apa yang para istri sebaiknya lakukan agar tetap siaga dan menemukan solusinya? Pengalaman Riska berikut ini, dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini.

 

Pengalaman Riska bermula ketika suami Riska menjadi seorang pengangguran, padahal ia sebelumnya bekerja sebagai seorang guru. Akibatnya, baik Riska maupun suaminya berupaya keras untuk menutupi kebutuhan rumah tangga mereka. Riska dan suami pun akhirnya memutuskan untuk membuka usaha isi galon, yang keuntungannya tidak seberapa dan  justru membuat keadaan ekonomi mereka semakin memburuk. Hal ini cukup mengganggu pikiran Riska, hingga suatu ketika suami Riska diterima sebagai guru les musik. Sayangnya, suami Riska justru memiliki kerinduan yang besar untuk kembali mengajar di lokasi yang sebelumnya. Walaupun suami Riska pun mendapat kesempatan untuk mengajar di Singapura, tapi keriduan hatinya lebih besar dibandingkan dengan kesempatan yang terbuka di hadapannya.

 

Di dalam waktu penantian itu, suami Riska justru bermain game online yang disertai dengan taruhan menggunakan kartu kredit. Hal inilah yang sangat disayangkan oleh Riska. Pesimis harapannya tidak akan terwujud membuat suami Riska mencari pelarian, yang justru mengganggu rumah tangga mereka. Bersabar dalam kesesakan bukan persoalan yang mudah. Riska hanya bisa berserah kepada Tuhan, supaya Tuhan memberikan pekerjaan dan pengertian yang terbaik buat suaminya. Di luar dugaan, kerinduan Riska dan suami dijawab oleh Tuhan. Ternyata, pihak sekolah di tempat suaminya dahulu mengajar, menghubunginya, dan meminta suami Riska untuk kembali mengajar. Betapa girangnya Riska mendengar kabar baik tersebut. Praise The Lord! Melalui kejadian ini mereka, terlebih Riska mengucap syukur kepada Tuhan. Ia yakin bahwa Tuhan akan selalu mendengar doa-doa untuk menolong keluarganya.


Berdoa adalah hal terbaik yang dapat dilakukan seorang istri sebagai penopang dan pendukung suami di dalam kondisi apapun. Kisah Riska ini disampaikan secara langsung olehnya kepada Sahabat 24, yang juga merupakan rekan kerja doa Riska selama menghadapi permasalahan tersebut. Kami percaya bahwa melalui doa, Tuhan menyatakan kuasa-Nya. Jika Anda merasa bahwa hal ini sangat penting untuk disampaikan kepada banyak orang, mari bergabung bersama kami sebagai Mitra CBN. Sebab, Anda adalah perpanjangan Tuhan untuk semakin banyak orang yang percaya akan kuasa-Nya. Mari mendaftar melalui SMS ke 081.5965.5960 dengan format JC#Nama Lengkap#Email atau dengan mengisi formulir menjadi Mitra baru pada kolom di bawah artikel ini.

Halaman :
1

Ikuti Kami